Jumat, 09 September 2011

Pengaturan Jaringan Internet

Penamaan host

Penamaan dalam herarki
penamaan-ip.bmp (28286 bytes)
Penamaan disimpan dan dikelola secara herarkis oleh server Domain Name Service (DNS). DNS pusat (yaitu root) mendelegasikan subdomain ke pengelola subdomain di bawahnya. Demikian seterusnya.
Untuk memperoleh sebuah domain, seseorang harus mendaftar (biasanya dengan biaya) ke pengelola domain di atasnya. Misalnya, untuk memperoleh "unpar.ac.id", harus mendaftar ke pemegang domain "ac.id".
Hubungan nama dan alamat dalam TCP/IP disimpan dan dikelola oleh server yang menyediakan pelayanan Domain Name Service (DNS). Penterjemahan nama-alamat dapat dilakukan dua arah dan tidak harus sama.
Misalnya:
  • IP=10.1.1.12 diberi nama intern-12.unpar.ac.id
  • main-router.unpar.ac.id diberi IP=10.1.1.12
Penterjemahan nama ke IP dan sebaliknya dapat dilakukan secara:
  1. Statis dengan menggunakan file "C:\WINDOWS\HOSTS." (MS-Windows) atau "/etc/hosts" (UNIX, netware), atau
  2. Dinamis dengan DNS server. Akses ke internet menuntut konfiguras dinamis.
Contoh file HOSTS
# baris yang diawali dengan tanda # diabaikan
# kolom-1       kolom-2          kolom-3
# IP            nama-panjang     nama-pendek

# sebaiknya baris berikut ini ada dan tidak diganti
127.0.0.1       localhost

# komputer yang sering dihubungi
10.210.1.2      home.unpar.ac.id        home
10.210.1.1      proxy.unpar.ac.id       proxy
167.205.206.59  www.gema.or.id          gema

# isian berikut ini pasti salah
10.1.1.267  ngeledek.unpar.ac.id    ngeledek

127.0.0.1   mycomputer.mydomain mycomputer
Konfigurasi DNS untuk UNIX ada di file /etc/resolv.conf
Utilitas UNIX: nslookup
Mencari alamat IP dari main-router.unpar.ac.id dan nama dari IP-nya. Setelah selesai, gunakan ^D atau exit.
[gatut@bsd02 gatut]$ nslookup
Default Server:  dhcps.unpar.ac.id 
Address: 10.1.3.1

> main-router.unpar.ac.id
Server: dhcps.unpar.ac.id
Address: 10.1.3.1 
Name: main-router.unpar.ac.id
Addresses: 10.1.3.1, 10.100.100.10, 10.210.1.7

> 10.1.3.1
Server: dhcps.unpar.ac.id
Address: 10.1.3.1
Name: dhcps.unpar.ac.id
Address: 10.1.3.1

> ngawur.unpar.ac.id
Server: dhcps.unpar.ac.id
Address: 10.1.3.1
*** dhcps.unpar.ac.id can't find ngawur.unpar.ac.id:
Non-existent host/domain

>
Utilitas UNIX: dig
Mencari alamat IP dari main-router menggunakan dig.
 
[gatut@bsd02 gatut]$ dig main-router.unpar.ac.id
;<<>> DiG 8.2 <<>> main-router.unpar.ac.id
;; res options: init recurs defnam dnsrch
;; got answer:
;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY, status: NOERROR, id: 6
;; flags: qr aa rd ra; QUERY: 1, ANSWER: 3, AUTHORITY: 3, ADDITIONAL: 7
;; QUERY SECTION:
;; main-router.unpar.ac.id, type = A, class = IN

;; ANSWER SECTION:
main-router.unpar.ac.id.  1H IN A  10.100.100.10
main-router.unpar.ac.id.  1H IN A  10.210.1.7
main-router.unpar.ac.id.  1H IN A  10.1.3.1

;; AUTHORITY SECTION:
unpar.ac.id.  1H IN NS home.unpar.ac.id.
unpar.ac.id.  1H IN NS student.unpar.ac.id.
unpar.ac.id.  1H IN NS main-router.unpar.ac.id.

;; ADDITIONAL SECTION:
home.unpar.ac.id. 1H IN A  167.205.206.60
home.unpar.ac.id. 1H IN A  10.210.1.2
student.unpar.ac.id. 1H IN A  167.205.206.58
student.unpar.ac.id. 1H IN A  10.210.1.3
main-router.unpar.ac.id.  1H IN A  10.100.100.10
main-router.unpar.ac.id.  1H IN A  10.210.1.7
main-router.unpar.ac.id.  1H IN A  10.1.3.1
;; Total query time: 20 msec
;; FROM: bsd02.unpar.ac.id to SERVER: default -- 10.1.3.1

;; WHEN: Wed Jun 16 16:49:11 1999
;; MSG SIZE  sent: 41  rcvd: 267
[gatut@bsd02 gatut]
Keterangan:
  • Alamat main-router ada 3 buah, yaitu 10.100.100.10, 10.210.1.7, dan 10.1.3.1. Tampak dari jenis record alamat (IN A).
  • Nama host untuk IP 10.1.3.1 adalah dhcps.unpar.ac.id
  • Pemegang domain unpar.ac.id ada di 3 server, yaitu: home.unpar.ac.id, student.unpar.ac.id, dan main-router.unpar.ac.id
  • Masing-masing alamat server tersebut dapat dilihat di "ADDITIONAL SECTION".

Menelusuri pendelegasian domain dari pusatnya.

Setiap DNS server dapat mengaku memegang kendali atas sejumlah domain. Apabila ada keraguan tentang kepemilikan domain, harus ditelusuri dari pusat pengendali.  Jenis record yang diteliti adalah "SOA" (Start Of Authority) dan diminta domain "root" (titik).
 
[gatut@bsd02 gatut]$ nslookup
Default Server: dhcps.unpar.ac.id
Address: 10.1.3.1
> set type=soa
> .
Server: dhcps.unpar.ac.id
Address: 10.1.3.1
Non-authoritative answer:
        (root)
        origin = A.ROOT-SERVERS.NET
        mail addr = hostmaster.INTERNIC.NET
        serial = 1999061500
        refresh = 1800 (30M)
        retry   = 900 (15M)
        expire  = 604800 (1W)
        minimum ttl = 86400 (1D)

Authoritative answers can be found from:
(root) nameserver = D.ROOT-SERVERS.NET
(root) nameserver = C.ROOT-SERVERS.NET
D.ROOT-SERVERS.NET internet address = 128.8.10.90
C.ROOT-SERVERS.NET internet address = 192.33.4.12
[ sebagian output dipotong untuk menghemat halaman]
>
Subdomain berikutnya, misalkan "id." dipegang oleh "ns1.id" bersama sejumlah server pendukung.
> id.
Server: dhcps.unpar.ac.id
Address:  10.1.3.1

Non-authoritative answer:
id
	origin = ns1.id
	mail addr = hostmaster.idnic.net.id
	serial = 1999061605
	refresh = 28800 (8H)
	retry   = 10800 (3H)
	expire  = 604800 (1W)
	minimum ttl = 172800 (2D)
> server hostmaster.idnic.net.id
> ac.id.
nslookup berfungsi untuk menelusuri data berdasarkan jenis record. Beberapa jenis record:
A Adress alamat
CNAME Canonical Name (Alias) Nama lain
HINFO Host Info, CPU, OS Keterangan tentang host, biasanya tentang CPU dan OS
MX Mail eXchange mail server yang dapat digunakan apabila host tidak dapat dihubungi. Biasanya ada beberapa server dengan urutan prioritas.
NS Name Server Server yang melayani permintaan data domain ybs
PTR Pointer Nama host atas alamat IP atau penunjuk menuju informasi lain
SOA Start Of Authority Informasi pemilik otoritas domain
WKS Well Known Service Penyedia layanan
Jenis lainnya dapat dilihat di manual (man nslookup).

Mengkonfigurasi komputer secara terpusat.

BOOTP

Ketika workstation dihidupkan dan "boot from network", workstation meminta kepada sembarang host yang mau memberikan "program boot".

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)

Penentuan alamat IP dan konfigurasi secara otomatis. Pada saat komputer client dihidupkan, client mengirimkan permintaan "siapa aku" ke jaringan menggunakan alamat broadcast. DHCP server akan memberikan jawaban sesuai dengan alamat NIC dan ketersediaan konfigurasi mencakup alamat IP, subnet mask, default gateway, dan sebagainya. Penggunaan IP dan konfigurasinya memiliki masa pakai (sewa?). Bila masa sewa habis, maka client meminta apakah bisa meneruskan sewa atau menggunakan konfigurasi yang baru. Jika komputer client berpindah ke subnet lain, alamat IP tersebut akan diambil kembali oleh server untuk digunakan oleh komputer lain.

Windows Internet Name Service (WINS)

Penterjemahan alamat-nama (dan sebaliknya) untuk NetBIOS (MS-Windows dan DOS).
  • Pemetaan alamat dan nama secara dinamis: Setiap kali client WINS dihidupkan, client mendaftarkan (registration) namanya ke server. Ketika client WINS dimatikan, client memberitahu server untuk melepas (release) namanya. Dengan demikian client dapat berpindah subnet dan IP dengan mudah dan tetap dalam pemantauan server. Apabila dalam jangka waktu tertentu client tidak memperbaharui statusnya (renewal), client dianggap memutuskan diri dari jaringan (crash, gagal-daya, dsb).
  • Menampilkan daftar komputer: Dengan WINS semua clients (Windows NT, Windows 95, Windows for Workgroups, LAN Manager 2.x, dan MS-DOS menggunakan Microsoft Network Client 3.0) dapat melihat semua client lainnya baik yang ada di dalam network atau di luar subnet di seberang router.
  • Penurunan kebutuhan broadcast: NetBIOS menggunakan broadcast untuk mempublikasikan keberadaan sebuah komputer ke subnetnya. Apabila jumlah komputer dalam jaringan sangat banyak, maka jaringan semakin terbebani dengan "pengumuman" ini. WINS Server menurunkan keperluan akan broadcast, karena permintaan langsung ditujukan ke server daripada ke broadcast. Broadcast tetap muncul apabila permintaan ke WINS server gagal.
  • Peta Jaringan UNPAR

    Peta fisik (yang disederhanakan) jaringan UNPAR seperti dapat dilihat dalam diagram yang direferensikan, terbagi menjadi 2 kelompok:
    1. Akademik-net, mencakup laboratorium komputer di fakultas, warnet, UKM, dsb.
    2. Administrsi-net, pada saat ini hanya terdiri dari satu subnet besar menghubungkan semua unit/biro/fakultas.
    Jaringan akademik (student), sepenuhnya hanya mendukung protocol TCP/IP. Dengan demikian pembentukan subnet lebih mudah. Kebutuhan protocol lain yang melintasi subnet diserahkan pada pengelola router pemilik subnet sepanjang tidak mengganggu "backbone".
    Jaringan administrasi (home, BAPSI) protocol yang digunakan:
    1. TCP/IP untuk kebutuhan akses internet (intranet menyusul)
    2. IPX/SPX untuk remote boot dan pengolahan data SIM dengan Novell Netware yang ada di BAPSI
    3. NetBEUI untuk sharing printer di berbagai unit/biro/fakultas.
    Atas keragaman protocol, jenis dan jumlah komputer dalam jaringan administrasi, maka perlu persiapan supaya pembagian subnet dapat berjalan dengan lancar.
    Kecepatan transfer dalam jaringan administrasi sudah pada tingkat jenuh. Diameter jaringan sangat besar (jauh), jumlah hub maksimal. Setiap gangguan kecil dalam jaringan menyebabkan penambahan yang berarti bagi beban jaringan.
    Kendala yang harus dipertimbangkan untuk pembagian jaringan:
    1. NetBEUI lintas unit atau ruangan masih belum banyak digunakan. Apabila sudah diperlukan dapat digunakan WINS atau diatasi sementara dengan setting lokal (statis).
    2. Pemisahan subnet akan menambah delay (memperlambat) akses ke jaringan UNPAR-intranet bagi subnet tsb.
    3. Karena sebagian komunikasi menggunakan protocol IPX, perlu router yang me-route IPX. Bila hardware router harganya dirasa cukup mahal dapat diganti dengan PC-router berbasis (Netware, Windows-NT, Linux). Kerugian PC-router: apabila komputer mati mendadak, kemungkinan terjadi kerusakan pada program.
    4. Remote-boot yang terintegrasi dalam workstation menggunakan protocol IPX (Netware). Perlu bootp-relay di setiap server. Penulis belum berhasil menjalankan BOOTP server untuk protocol IPX di server non-netware.

    Perangkat keras Jaringan komputer

    Banyak sekali peralatan Jaringan komputer. Untuk memberikan gambaran hanya yang penting saja dibahas pada kesempatan ini :

    Terminal
    Terdapat lima jenis terminal dan keyboard adalah terminal yang umum dan paling populer.
    Terminal Keyboard adalah terminal input yang sangat populer  diantara pemakai komputer. User dapat menggunakan keyboard mengentri data, memberikan intruksi tertentu untuk menerbitkan laporan dsb.
    Terminal Telephone Tombol : komputer juga dapat dilengkapi dengan alat respon audio. Dapat mengirimkan pesan yang dapat didengar oleh pemakai di telephone tombol. Penekanan tombol digunakan untuk mengirimkan data dan intruksi ke komputer.
    Terminal Titik penjualan (point of sale) Kita juga dapat melihat bagaimana pembaca charakter optik digunakan pada pasar swalayan. Terminal ini menyediakan cara memasukan data transaksi ke dalam database pada saat penjuala (point of sale). Karena alasan tersebut terminal ini dinamakan terminal Point of sale (POS)
    Terminal Pengumpul Data. Suatau jenis khusus terminal dirancang untuk digunakan oleh pekerja pabrik. Alat yang dikenal sebagai terminal pengumpul data (data collection terminal)  digunakan untuk mengumpulkan data, menjelasakan kehadiran dan kinerja kerja pegawai. Alat OCR digunakan untuk membaca charakter dan dokument yang menyertai pekerjaan yang berjalan di dalam pabrik.
    Terminal khusus yaitu terminal yang dirancang khusus untuk keperlua tertentu seperti cash register  yang dilengkapi dengan tombol-tombol khusus. Satu tombol untuk satu jenis penjual
    NIC (Network Interface Card)
    Kartu jaringan atau Lan card dipasang pada setiap komputer yang akan dihubungkan ke suatu jaringan nic.jpgcomputer. Banyak jenis dan merk kartu jaringan yang tersedia di pasar, namun beberapa hal pokok yang perlu diketahui dari kartu jaringan yaitu type kartu ISA atau PCI dengan kecepatan 10 atau 10/100 Mbps, harus disesuaikan dengan tipe Ethernet HUB atau switching yang akan digunakan, jenis protocol dan jenis kabel yang didukungnya disamping itu juga mengesampingkan kwalitas produk. Komputer jenis terbaru tidak dilengkapi dengan slot ISA bahkan Network Interface umumnya merupakan Onboard system artinya sudah tersedia pada mainboard sehingga tidak perlu lagi dipasang Lan Card
    Sesuai dengan besarnya tingkat kebutuhan akan jaringan komputer, sudah banyak mainboard komputer jenis terbaru dilengkapi kartu jaringan secara on board. Kwalitasnya bagus namun penulis berpendapat lebih baik menggunakan kartu jaringan yang terpisah. Salah satu keuntungannya adalah dapat memilih merk tertentu dan mudah diganti apabila terjadi kerusakan.
    Hub atau Concentrator
    Hub adalah perangkat jaringan yang terdiri dari banyak port untuk menghubungkan Node atau titik hup-dan-switch.jpgsehingga membentuk jaringan yang saling terhubung dalam topologi star. Jika jumlah port yang tersedia tidak cukup untuk menghubungkan semua komputer yang akan dihubungkan ke dalam satu jaringan dapat digunakan beberapa hub yang dihubungkan secara up-link.
    Port yang tersedia biasanya sampai 8, 16, 24 atau lebih banyak sesuai kebutuhan Anda. Untuk kecepatan, Anda dapat menggunakan HUB 10 atau Switch 10/100. Sebaiknya menggunakan 10/100 karena dapat digunakan untuk jaringan berkecepatan maksimal 10 atau 100. Hub ada yang mendukung pemggunaan kabel coax yang menukung topologi BUS dan UTP yang mendukung topologi STAR. Namun type terbaru cenderung hanya menyediakan dukungan untuk penggunaan kabel UTP.
    Konektor UTP (RJ-45)
    rj45.jpgUntuk menghubungkan kabel UTP diperlukan konektor RJ-45 atau sejenis jack yang bentuknya mirip dengan jack kabel telepon namun memiliki lebih banyak lubang kabel. Konektor tersebut dipasang di kedua ujung kabel dengan peralatan Tang khusus UTP. Namun jika belum bisa memasangnya, Anda dapat meminta sekaligus pemasang-an pada saat membeli kabel UTP
    Kabel UTP
    605.jpgAda beberapa jenis kabel yang digunakan dalam jaringan network, namun yang paling banyak dipakai pada private network/Local Area Network saat ini adalah kabel UTP. 
    Bridge
    Bridge digunakan untuk menghubungan antar jaringan yang mempunyai protokol yang sama. Hasil akhirnya adalah jaringan logis tunggal. Bridge juga dapat digunakan jaringan yang mempunyai media fisik yang berbeda. Contoh jaringan yang menggunakan fiber obtik dengan jaringan yang menggunakan coacial.
    Bridge mempelajari alamat tujuan lalulintas yang melewatinya dan mengarahkan ke tujuan. Juga digunakan untuk menyekat jaringan. Jika jaringan diperlambat dengan adanya lalulintas yang penuh maka jaringan dapat dibagi menjadi dua kesatuan yang lebih kecil.
    Switch
    Merupakan pengembangan dari konsep Bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store and forward. Switch cut-through mempunyai kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tijuannya, sedangkan switch store and forward merupakan kebalikannya. Switch ini menerima dan memeriksa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk memeriksa satu paket merlukan waktu, tetapi proses ini memungkinkan switch mengetahui adanya kerusakan pada paket data dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.
    Dengan Swith terdapat beberapa kelebihan karena semua segmen jaringan memiliki bandwidth 10 Mbps penuh. Tidak terbagi seperti share network pada penggunaan Hub. 
    Cluster Control Unit
    Cluster Control Unit  membangun hubungan antara terminal yang dikendalikannya  dengan perlatan-peralatan dan jaringan. Alat ini memungkinkan beberapa terminal berbagi satu printer atau mengakses beberapa komputer melalui jaringan yang bebeda. Cluster Control Unit dapat pula mengerjakan pemeriksaan kesalahan dan pengubahan kode.
    Multiplexer
    Saat beberapa terminal harus berbagi satu saluran pada saat yang sama, multiplexer dapat ditambahkan pada tiap ujung. Multiplexer adalah suatu alat yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan bebrpa pesan secara serentak. Penambahan multiplexer berdampak seperti mengubah jalan satu jalur menjadi jalur bebas hambatan dengan beberapa jalur.
    Pengaturan nomor port dan protokol yang mengirim data pada modul sofware yang benar didalam host.
    Front-end Processor
    Front-end Processor menangani lalulintas Jaringan komputer yang masuk dan keluar dari host komputer. Kedua komputer tersebut dapat merupakan jenis apapun, tetapi configurasi yang umum terdiri dari sejenis komputer mini khusus yang berfungsi sebagai front-end processor dan sebuah mainframe yang menjadi host.
    Front-end Processor berfungsi sebagai unit input dari host dengan mengumpuklkan pesan-pesan yang masuk dan menyiapkan data bagi host. Front-end Processor juga berfungsi sebagai unit output dari host dengan menerima pesan-pesan untuk transmisi ke terminal.
    Walau kecepatan transmisi antara saluran dan front end Processor  relatif lambat ( dalam banyak kasus bit-bit ditransmisikan secara serial ) kecepatan tarnsmisi front-end processor dengan host dapat berlangsung secara cepat ( beberapa bit ditransmisikan secara paralel).
    Sebagian front-end processor melakukan message switching dengan mengatur rute (routing) pesan dari suatu terminal ke yang lain tanpa melibatkan host. Jika karena suatu hal terminal penerima tidak dapat menerima pesan (mungkin sedangan digunakan atau rusak) front-end processor dapat menyimpan pesan tersebut dalam penyimpanan sekunder dan mengirimkannya nanti. Kemampuan ini disebut simpan dan teruskan (store and forward).
    Host
    Host mengerjakan pemrosesan data untuk jaringan . Pesan-pesan yang masuk ditangani dengan cara yang sama dengan data yang di terima dari unit unit jenis apapun. Setelah pemrosesan pesan dapat ditransmisikan kembali ke front-end processor untuk routing.
    Router
    Router tidak mempunyai kemampuan untuk mempelajari, namun dapat menentukan path (alur) data antara dua jaringan yang paling eficien. Router beroperasi pada lapisan Network (lapisan ketiga OSI.). Router tidak mempedulikan topologi dan tingkat acces yang digunakan oleh jaringan.  Karena ia beroperasi pada lapisan jaringan. Ia tidak dihalangi oleh media atau protokol komunikasi. Bridge mengetahui tujuan ahir paket data, Router hanya mengetahui dimana router berikutnya ditempatkan. Ia dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan yang menggunakan protokol tingkat tinggi yang sama.
    Jika paket data tiba pada router, ia menentukan rute yang terbaik bagi paket dengan mengadakan pengecekan pada tabel router. Ia hanya melihat hanya melihat paket yang dikirimkan kepadanya oleh router sebelumnya.
    Brouter
    Adalah yang menggabungkan teknologi bridge dan router. Bahkan secara tidak tepat seringkali disebut sebagai router multiprotokol. Walau pada kenyataannya ia lebih rumit dari pada apa yang disebut router multiprotokol yang sebenarnya.
    Getway
    Gateway dilengkapi dengan lapisan 6 atau 7 yang mendukung susunan protokol OSI. Ia adalah metode penyambungan jaringan ke jaringan dan jaringan ke host yang paling canggih. Gateway dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan yang mempunyai arsitektur berbeda misalnya PC berdasarkan Novell dengan jaringan SNA atau Ethernet
     Modem
    Satu-satunya saat modem tidak diperlukan adalah saat telephone tombol digunakan sebagai terminal. Semua saluran jaringan komputer lain memerlukan modem pada tiap ujungnya. Modem dirancang untuk beroperasi pada kecepatan tertentu biasanya 300, 1200, 2400, 4800 atau 96000 bit per detik dan seterusnya kecepatan modem menentukan kecepatan transmisi data.
    adsl.jpgADSL adalah type modem untuk penggunaan accses internet kecepatan tinggi. Umumnya modem ADSL merupakan integrasi  dari modem, firewall dan ethernet switch serta router dan mungkin juga dengan transiever. Modem ADSL bekerja pada frekwensi yang berbeda dengan  frekwensi yang digunakan dalam percakapan telephon sehingga saluran telephon dapat digunakan untuk percapapan bersamaan dengan penggunaan transmisi data melelalui modem ADSL.
    Radio
    Transmisi data juga dilakukan melalui frekwensi radio seperti yang digunalan pada jaringan perbankan, Travel, warnet. Peralatan ini masih dikuasai perusahaan penyedia layanan public (provider) seperti PT Lintas Artha, Indosat, Telkomsel. Fren. Untuk lingkup lebih kecil tersedia werless untuk pembuatan jaringan lokal tanpa kabel. Misalnya dengan Modem ADSL yang dilengkapi dengan werless router dapat digunakan untuk jaringngan lokal pada ruangan. Hanya saja kemampuan werles tidak dapat atau terganggu oleh partisi terutama partisi beton. sehingga tidak efektif digunakan untuk jaringgan lokal suatu perusahaan dimana client computer tersebar di dalam ruangan tertutup.
    antena1.jpg